TEMANGGUNG - Areal pertanian di Desa Keblukan, Kecamatan Kaloran, Temanggung, bisa dibilang tidak terlalu subur untuk bercocok tanam. Padahal sebagian besar warga desa ini mengandalkan bercocok tanam sebagai mata pencaharian mereka.Namun solusi yang cukup cerdas diambil warga, yakni nyambi memelihara hewan ternak bernilai tinggi, berupa sapi pedaging.
Secara nyata hasil keuntungan ekonomis dari berternak sapi inilah yang mampu menghidupi warga setempat. Bahkan hasilnya melebihi dari keuntungan mata pencaharian pokok dengan bercocok tanam padi atau palawija. "Karena hampir sebagian besar warga di sini sudah merasakan hasil keuntungan dari beternak sapi. Malah hasilnya lebih besar dari bercocok tanam dan desa ini patut menyandang predikat sebagai kampung ternak sapi," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung Ir Agus Prasojo ketika memberikan penjelasan kepada Bupati Hasyim Afandi saat meninjau proses imunisasi buatan bagi puluhan sapi unggul milik peternak anggota Gapoktan Ngudi Makmur di Desa Keblukan Kecamatan Kaloran, kemarin. Menurut Agus, peningkatan populasi ternak sapi di desa ini mampu menyejahterakan warga setempat. "Program imunisasi buatan (IB) bagi peternak di desa ini sudah jalan. Tingkat keberhasilannya tinggi. Harga ternak sapi juga cukup tinggi, karena kualitas sapi anakan yang dihasilkan baik pula," papar dia.
Rp 16 juta/ekor
Di kampung ternak sapi ini, telah dibudidayakan berbagai jenis sapi, mulai dari jenis unggulan Simental, Limousine, Brahman dan peranakan unggul lainnya. Untuk tiap sapi bibit unggul harganya bisa mencapai Rp 12 juta hingga Rp 16 juta per ekor. Sedangkan untuk anakan usia 5 hingga 6 bulan, harga jualnya mencapai Rp 6 juta hingga Rp 7 juta per ekor. Tak aneh bila di desa ini hampir sebagian besar kondisi rumah warga sudah tembok ma- grong-magrong, sangat mewah, dan warganya tidak sulit membeli sepeda motor atau mobil. Kepala UPT Balai Inseminasi Buatan (BIB) Temanggung Ir Nur Rina W menambahkan Gapoktan Ngudi Makmur ini merupakan salah satu desa yang dinilai berhasil dalam me-ningkatkan populasi ternak sapi dengan jumlah sapi 400-an ekor.
Desa lain yang juga berhasil menjadi kampung ternak sapi antara lain, Desa Klepu Kecamatan Kranggan (Ga-poktan Ngudi Raharjo dan Sumber Makmur) serta Desa Sanggrahan Kecamatan Kranggan (Ga-poktan Sumber Rejeki dan Sumber Mak-mur). Selain itu, wilayah ke-camatan lain yang mempunyai populasi besar sapi adalah di Jumo, Kandangan, Kedu, Gemawang. Total populasi sapi di enam kecamatan diatas, adalah lebih dari 50 persen total populasi di seluruh Kabupaten Temanggung.
Untuk keperluan imunisasi buatan, bibit sperma unggul diperoleh dari Lembang, Jabar, dan Ungaran, Kabupaten Semarang. "Tingkat kebutuhan atau permintaan peternak akan imunisasi buatan di Temanggung termasuk sangat tinggi. Pertahun mencapai 10 ribu inseminasi buatan yang dilakukan karena kesadaran peternak sudah baik.
bagus... semoga sejahtera selalu...
BalasHapussemangat.......
BalasHapus